Industry Report

Industri Kelistrikan di Indonesia 2020

Dalam satu tahun terakhir permintaan energi listrik dapat dikatakan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adanya perlambatan ekonomi disinyalir menjadi salah satu faktor utama turunnya permintaan tersebut dan juga menjadi penghambat penyelesaian proyek-proyek pembangkit listrik termasuk program 35.000 MW yang baru teralisasi 11% dari keseluruhan proyek pembangkit. Sayangnya, perlambatan ini akan terus berlanjut dikarenakan pada awal tahun 2020 wabah Covid-19 memberikan dampak negative ke beberapa sektor industri termasuk industri kelistrikan.

Berdasarkan data yang didapat dari PLN dan diolah oleh ICN maka dapat diketahui bahwa jumlah unit pembangkit berfluktuasi sejalan dengan kebutuhan listrik di masyarakat. Selama tahun 2014-2018, jumlah pembangkit dari 5.015 unit pada tahun 2014 menjadi 5.980 unit pada 2018 dengan jenis PLTD adalah yang terbanyak yaitu 5.327 unit, PLTA sebanyak 266 unit, PLTU 110 unit, PLTG 98 unit, PLT Surya 78 unit, PLTGU 74 unit, PLTP 22 unit, dan PLT Bayu 5 unit.

Terkait kebutuhan investasi di industri ini, PLN menyatakan bahwa untuk membangun sarana pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik selama 2020-2025 diperlukan dana investasi sebesar US$ 34,6 miliar. Dana sebesar itu hanya mencakup proyek-proyek PLN saja dan belum mencakup dana investasi untuk proyek listrik yang diasumsikan akan dilaksanakan oleh swasta / Independence Power Producer (IPP).

Bagaimana dengan sistem kelistrikan di wilayah Indonesia? Sistem kelistrikan Jawa Bali adalah sistem kelistrikan terbesar di Indonesia. Sistem ini terdiri dari pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang 35.727 MW pada tahun 2019. Saat ini, seluruh pembangkit pada wilayah Jawa Bali dioperasikan melalui anak perusahaan PLN yang dibentuk khusus untuk menangani pembangkit yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB).

Untuk wilayah Sumatera, kapasitas terpasang milik PLN dan IPP mencapai 8.813 MW. Dan dalam jangka pendek PLN mencoba memprioritaskan wilayah ini dengan beberapa rencana seperti pengadaan PLTD untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar, serta pengadaan mobile power plant dengan bahan bakar dual fuel (gas dan BBM). Seperti yang sudah kita duga bersama, bahwa kondisi kekurangan pasokan tenaga listrik terdapat di wilayah Indonesia Timur. Pada dasarnya, kekurangan pasokan tersebut disebabkan keterlambatan penyelesaian proyek pembangkit tenaga listrik, baik proyek PLN maupun IPP. Terkait dengan hal ini, PLN melakukan penambahan pembangkit baru yang bersifat mobile power plant, kerjasama operasi pembangkit dengan Pemda setempat dan mempercepat penyelesaian pembangunan PLTU batubara.

Pembahasan lainnya yang ada dalam laporan industri dapat rekan-rekan ketahui sebagai berikut:

Odoo image and text block
Odoo image and text block

Profil Industri : Perkembangan Infrastruktur Kelistrikan di Indonesia

Selama 2010-2018, produksi energi listrik di Indonesia yang dihasilkan oleh PT. PLN sebagai BUMN yang bertugas sebagai penyedia tenaga listrik terus meningkat. Dalam kurun waktu itu, produksi listrik dari PLN dan pembelian dari IPP meningkat dari 169.786 GWh pada 2010 menjadi 267.085 GWh pada 2018, dengan pertumbuhan rata-rata 5,2% per tahun. Sementara selama JanuariSeptember 2019, total produksi listrik telah mencapai 205.579 GWh.

Seperti diketahui, untuk memenuhi kebutuhan listrik yang cenderung meningkat, pemerintah telah melakukan penambahan kapasitas pembangkit melalui proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW (Fast Track Program I/FTP I) yang dimulai tahun 2006. Kemudian dilanjutkan proyek FTP II. Namun seluruh proyek FTP itu tidak dapat direalisasi sesuai rencana karena berbagai hambatan, antara lain pendanaan dan pembebasan lahan. Selain itu, pemerintah kembali merencanakan penambahan kapasitas pembangkit listrik melalui proyek berkapasitas 35.000 MW. Pembahasan lebih lengkap mengenai infrastruktur kelistrikan di Indonesia, dapat rekan-rekan baca pada bagian profil industri : perkembangan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.

Pembiayaan : Pembiayaan Sektor Kelistrikan

Kebutuhan investasi PLN akan dipenuhi dari berbagai sumber pendanaan, yaitu dana internal, pinjaman dan Penyertaan Modal Negara (PMN/ekuitas). Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri (SLA, sub-loan agreement), direct lending, pinjaman pemerintah melalui rekening dana investasi, obligasi nasional maupun internasional, pinjaman komersial perbankan lainnya serta hibah luar negeri. Penyertaan Modal Negara dilakukan secara tunai melalui proses anggaran di APBN atau APBN-P.

Seperti diketahui, setelah Fast Track Program I dan Fast Track Program II, pada 2015, PLN kembali mendapat penugasan pemerintah untuk membangun 10.000 megawatt (MW) sebagai bagian dari proyek pembangkit listrik 35.000 MW hingga lima tahun mendatang, dengan kebutuhan dana senilai Rp 609 triliun. Bagaimana kondisi investasi di industri kelistrikan di Indonesia, serta proyeksi kebutuhan investasi di wilayah Jawa Bali, Sumatera dan Wilayah Indonesia Timur. Dapat dilihat selengkapnya di dalam laporan industri ini.

Odoo image and text block

Profil Perusahaan : PT Indika Energy Tbk

PT Indika Energy Tbk berada dibawah bendera Indika Group, perusahaan ini didirikan pada tahun 2000. Kemudian pada 2004 Indika Energy mengakuisisi 41% kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agungyang bergerak dalam pertambangan batubara tambang terbuka di Kalimantan Timur. Kideco memegang hak penambangan batubara generasi pertama yang berlaku hingga tahun 2023. Pada 2009 Indika Energy mengakuisisi 98,55% kepemilikan saham di PT Petrosea. Petrosea didirikan pada tahun 1972, bergerak dalam bidang rekayasa teknik & konstruksi (E&C) dan kontraktor pertambangan batubara.

Saat ini Indika Enegy merupakan holding perusahaan energi terpadu  yang utamanya bergerak dalam penyediaan layanan pendukung energi. Indika Energy memiliki tiga segmen usaha yaitu sumber daya energi, layanan energi, dan infrastruktur energi meliputi kegiatan eksplorasi, rekayasa teknik, konstruksi, produksi, pengiriman dan transshipment. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai PT Indika Energy, rekan-rekan dapat membacanya pada bagian profil perusahaan yang mengulas tentang Indika Energy.

Odoo image and text block

Silahkan akses link berikut ini untuk mendapatkan laporan industri.

Industri Kelistrikan di Indonesia 2020