Industry Report

Industri Pipa Baja di Indonesia 2023

Perkembangan industri pipa baja nasional dalam periode lima tahun terakhir mengalami fluktuasi termasuk dalam tiga tahun terakhir akibat adanya pandemi. Sektor infrastruktur, konstruksi, migas dan otomotif menjadi pasar yang menyerap produk pipa baja. Menurut laporan, pasar konstruksi nasional pada tahun 2022 lalu mencapai Rp 314,77 triliun atau meningkat sekitar 7,12% dari realisasi 2021 yang senilai RP292,90 triliun. Pasar konstruksi tersebut berasal dari sejumlah proyek yang dibangun dengan pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), serta pinjaman modal dalam negeri dan pinjaman modal asing. Demikian juga dengan proyek infrastrukstur mempunyai peranan penting untuk mendorong demand pipa baja nasional dikarenakan pertumbuhan dan market share lebih besar dibandingkan sektor migas. Dengan terus berjalannya proyek-proyek infrastruktur, seperti pelabuhan , pembangkit listrik, bandara, sistem penyediaan air minum (SPAM), fasilitas olahraga dan lain-lain akan terus mendorong permintaan pipa baja. Sementara pada sektor industri manufaktur, produksi sepeda motor sebagai salah satu penyerap pipa baja terbesar di industri manufaktur juga masih tetap tumbuh positif. Sementara pada sektor otomotif, pertumbuhan dialami melalui peningktan produksi kendaraan roda empat.

Secara keseluruhan, menurut kapasitas produksinya, terdapat tiga keompok perusahaan yang merupakan produsen welded pipe tergolong besar yaitu Krakatau Steel melalui KHI Pipe Industries, Bakrie Group dan Spindo Group. Ketiga produsen tersebut merupakan pesaing terdekat. KEtiganya memproduksi pipa berstandar API untuk pemakaian sektor migas, selain pipa standar lainnya. Meski di antara mereka saling bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar, para pemain besar ini kerap membentuk konsorsium untuk proyek-proyek pengadaan pipa migas berskala besar. Pesaing lainnya adalah PT Raja Besi Semarang dan PT Bumi Kaya Steel.

Pasar pipa baja di Indonesia cukup kompetitif, terutama pada produk pipa berdiameter kecil. Selain jumlah produsen yang tergolong cukup banyak, pasar domestik juga dimasuki banyak produk impor.

Odoo image and text block

Krakatau Steel

Krakatau Steel (KS) masuk ke industri pipa melalui anak perusahaan PT KHI Pipe Industries. Sejak tahun 2021 lalu KHI berubah nama menjadi PT KRakatau Pipe Industries KPI yang berlokasi di kawasan industri baja terpadu Cilegon, Banten, mendapat prioritas dalam memperoleh bahan baku dari KS yang merupakan produsen utama HRC di Indonesia.

Pada tahun 2014, KS meresmikan ekspansi pabrik pipa baja KHI Pipe Industries di kawasan industri PT KS CIlegon Banten. Ekspansi pabrik pipa baja ERW untuk mengantisipasi potensi pasar pipa ERW yang terus berkembang terutama pada sektor migas, dengan peluang pasar dengan pipa berdiameter 14"-20", yang saat ini hanya dipasok oleh satu produsen.

Saat ini, produk eksisting yang dihasilkan PT KPI adalah pipa spiral dengan range diameter 12"-80", pipa HFRW dengan range diameter 4-20" dan jasa coating dengan kapasitas mesin 800.000 sqm. Kapasitas produksi pipa baja spiral sebesar



Bakrie Grup

Bakrie Grup memiliki 3 anak perusahaan di industri steel pipe, yaitu PT Bakries Pipe Industries (BPI), PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) dan Seamless Pipe Indonesia Jaya (SPIJ). BPI dan SEAPI memproduksi welded pipe, sedangkan SPIJ melakukan proses lanjutan atas seamless pipe mentah (green pipe) eks impor menjadi seamless pipe siap pakai. BPI yang berlokasi di Bekasi memproduksi pipa Electronic Resistance Welding (ERW) carbon steel, sedangkan pabrik yang berlokasi di Bakauheni memproduksi pipa baja dengan diameter yang menggunakan teknologi longitudinal Submerged Arc Welding (SAW). Salah satu proyek yang tergolong besar menggunakan pipa produksinya adalah proyek pipanisasi gas alam yang menghubungkan Cikampek, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Tangerang dan Banten.

BPI telah menjalin kerja sama dengan China Petroleum Pipeline Coating Engineering untuk membangun fasilitas pelapisan pipa  dan telah beroperasi sejak awal 2013 untuk merespon tingginya permintaan coated pipe sektor migas di Indonesia dan Asia Pacific pada umumnya.

Sementara itu, SEAPI memproduksi longitudinally welded (ERW) diameter besar. Pabrik ini sempat menjalin aliansi strategis  dengan Dalmine Siderca Tamsa (produsen pipa dari Argentina) untuk meningkatkan kualitas produksi dan pangsa pasar ekspor khususnya ke Asia, Afrika, serta Timur Tengah. SEAPI berpartisipasi memasok 65% dari total kebutuhan piap gas bawah laut dari Grissik, Sumatera Selatan ke Singapura.

Odoo text and image block
Odoo image and text block

Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo)

Produsen pipa baja tergolong besar yaitu PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) milik Spindo Group, yang mempropduksi pipa baja lebih variatif. Hingga tahun 2014, perusahaan ini mengoperasikan enam unit pabrik yang berlokasi di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Karawang. Dalam proses produksinya, Spindo telah menerapkan sistem manajemen mutu internasional ISO 9002. Produk Spindo dapat memenuhi standar produksi API, ASTMI, BS, JIS, ISO, API, AS dan SNI atau spesifikasi tertentu sesuai yang dipesan customer.

Sebelum dipasarkan, produk mengalami uji tekanan tinggi untuk menghindari kebocoran. Peralatan uji yang dimiliki meliputi hidrostatic machine, ultrasonic test & evaluation machine, holiday detector, thickness gauge, dan lainnya. Khusus pabrik di Karawang, memproduksi welded pipe berdiameter kecil yang tergolong mechanical tube. Produksinya antar alain untuk pemakaian di industri otomotif, khususnya motorcycle. 

Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku welded pipe adalah baja lembaran hasil proses hot rolled (HR) atau cold rolled (CR), baik dalam bentuk gulungan (coil) maupun plate/sheet. Pemasok utama HR di  dalam negeri adalah PT Krakatau Steel (KS) yang telah menerapkan berbagai standar produksi internasional seperti American Petroleum Institute (API) untuk pemakaian di industri migas, American Society Testing Material (ASTM), British Standard (BS), British Standard Europe Norm (BSEN) dan Japan Industrial Standard (JIS). Sebelumnya, pemerintah mulai memberlakukan SNI wajib untuk seluruh HR yang diperdagangkan di Indonesia. Salah satu permasalahan untuk industri pipa, selain pasokannya terbatas, harga jual HR product dalam negeri juga relatif tinggi dari produk impor. Sebagian besar kebutuhan bahan baku bagi industri pipa diperoleh dari sumber impor.

Impor pipa baja sebagian besar merupakan kelompok pipa baja lines pipe for oil or gas longitudinally submerged arc welded. Selama tahun 2018-2022, impor pipa baja jenis tersebut dipasok dari beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan Amerika. Jepang menjadi pemasok terbesar diikuti Jerman, Korea Selatan dan China.

Proyeksi Konsumsi Pipa Baja

 Sebagian besar penyerap welded pipe berdiameter besar, adalah keproyekan, terutama pada sektor migas. Welded pipe yang digunakan oleh sektor migas umumnya berstandar API.Produk non API seperti ASTM atau SNI yang digunakan sektor migas terutama untuk jaringan distribusi bbertekanan rendah. Sementara yang banyak diserap pasar ritel adalah pipa berdiameter kecil. Di tahun 2022, sektor migas diperkirakan menyerap sekitar 55% total konsumsi welded pipe. Selain untuk pemasangan baru, kebutuhan welded pipe juga untuk keperluan replacement pipa yang rusak atau pipa berusai lebih dari 20 tahun. 

Dalam proyeksi konstruksi, khususnya bangunan vertikal seperti hotel, apartemen, dan gedung perkantoran, welded pipe antara lain digunakan untuk saluranair bersih, saluran pembuangan, dan hydrant/sprinkle.

Penggunaan welded pipe yang menonjol di sektor otomotif adalah untuk bahan pembuatan frame untuk motorcycle, rangka kursi mobil, dan pipa pelindung benturan samping yang terpasang di pintu.

Potensi kebutuhan welded pipe sektor migas di Indonesia tergolong besar, khususnya untuk gas bumi. Sesuai Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 yakni Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan yang termasuk ke dalam Major Project. Pipa tersebut direncannakan akan terbangun membentang dari Kota Bontang - Banjarmasin - Palangkaraya - hingga Pontianak menuju Natuna D'Alpha.

Odoo text and image block